Dekonstruksi dan Hermeneutika dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

(Studi Kasus Pemikiran J. Derrida dan George Garddemar)

Penulis

  • Jerni Hidayah UIN Sultan Syarif Kasim Riau
  • Amril M UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Abstrak

Konsep ummi bagi Nabi Muhammad saw, dan konsep naskh. Sumber primer pada penelitian ini adalah buku karya Yuksel yang berjudul Quran: A Reformist Translation. Sumber tersebut dianalisis menggunakan metode deskriptif-analitis dan pendekatan teori dekonstruksi Derrida. Penelitian ini menyimpulkan bahwa hermeneutika Edip Yuksel tidak mengadopsi secara penuh teori dekonstruksi Derrida. Karena dalam beberapa kasus Yuksel menentukan makna sebuah kata dalam al-Qur‟an secara final. Meskipun dalam beberapa hal penulis memandang Yuksel sebagai mufassīr progresif. Penulis juga menyimpulkan bahwa Yuksel telah mengesampingkan aspek sejarah yang berakibat pada bentuk simplifikasi teks. Metode penafsiran Yuksel mengacu pada logika alQur‟an yang hampir tidak didialogkan dengan kondisi sosial-historis pada masa lampau, sehingga tafsir Yuksel ini belum dapat menggambarkan makna al-Qur‟an secara lebih komprehensif.

Unduhan

Diterbitkan

06-06-2025

Cara Mengutip

Hidayah, J., & Amril M. (2025). Dekonstruksi dan Hermeneutika dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam : (Studi Kasus Pemikiran J. Derrida dan George Garddemar). ALBAHRU, 4(1). Diambil dari https://jurnal.mgmp-paikepri.org/index.php/albahru/article/view/52

Terbitan

Bagian

Artikel